Keesokan
harinya tes berlangsung mulai pukul 08.00 WIB. Saya berangkat ke Stasiun
Klender jam 6 lewat. Hingga jam setengah 7, akhirnya ada KRL yang datang dari
Bekasi menuju Jakarta Kota. Jam berangkat kerja selalu penuh sesak. Saya
berhasil masuk walau harus tertahan di ambang pintu. Lama. KRL tak juga
berangkat. Rupanya KRL mogok. Tak mau jalan maju. Hingga jam 7, KRL tak juga
bisa jalan. Akhirnya KRL dikembalikan ke arah datangnya. Menuju Bekasi.
Semua orang
turun. Saya bergegas mencari ojek untuk pergi ke stasiun berikutnya. Manggarai.
Saya kurang beruntung. Ojek sudah laku semua. Lalu saya naik angkutan kota ke
Rawamangun. Dari Rawamangun saya naik Metromini menuju Stasiun Manggarai. Gila!
Sudah jam 8. Saya masih belum sampai di Manggarai. Saya terjebak macet.
Saya
menghubungi pihak Tempo untuk memberitahu keterlambatan saya. Tapi tidak bisa
tersambung. Duh, Gusti.. Saya sudah jauh-jauh datang ke Jakarta. Sudah rela
kehilangan pekerjaan. Masak iya saya harus gagal sebelum mencoba. Tak
henti-henti mulut saya berdoa agar masih diberi kesempatan.
Sampai di
Manggarai saya naik KRL tujuan Tanah Abang. Turun di Sudirman. Dari sana saya
masih harus naik metromini lagi ke Bendungan Hilir. Untungnya Bendungan Hilir
tak jauh dari Unika Atma Jaya. Sekitar jam 9 saya berlarian menuju Gedung
Yustinus Lantai 15.
Ketika saya
tiba, ada beberapa orang yang masih berada di luar. Saya mengisi daftar
registrasi dan mendapat nomor urut 278. Di belakang saya masih ada orang yang
baru datang rupanya. Kemudian kami semua dipersilakan masuk.
Saya
ketinggalan 2 sesi soal psikotes. Tapi di akhir tes, Tempo memberi kesempatan
bagi yang terlambat untuk mengikuti tes susulan. Puji syukur Tuhan.
Hasil tes
diumumkan hari itu juga. Dari sekitar 300 peserta, sekitar 150 orang gugur ke
tahap selanjutnya. Alhamdulillah, saya termasuk peserta yang lolos. Tes kedua
adalah interview dengan redaktur yang berlangsung keesokan harinya.
Tempat
interview adalah gedung Tempo lantai 5. Saya tidak kesulitan pergi ke sana
karena sebelumnya sudah sering. Sebelum pergi ke lantai 5, saya menyempatkan
untuk mengunjungi ruang Tempo Institute.
No comments:
Post a Comment