Bagian 6 : Tahap Satu

  • 0


Keesokan harinya tes berlangsung mulai pukul 08.00 WIB. Saya berangkat ke Stasiun Klender jam 6 lewat. Hingga jam setengah 7, akhirnya ada KRL yang datang dari Bekasi menuju Jakarta Kota. Jam berangkat kerja selalu penuh sesak. Saya berhasil masuk walau harus tertahan di ambang pintu. Lama. KRL tak juga berangkat. Rupanya KRL mogok. Tak mau jalan maju. Hingga jam 7, KRL tak juga bisa jalan. Akhirnya KRL dikembalikan ke arah datangnya. Menuju Bekasi.

Semua orang turun. Saya bergegas mencari ojek untuk pergi ke stasiun berikutnya. Manggarai. Saya kurang beruntung. Ojek sudah laku semua. Lalu saya naik angkutan kota ke Rawamangun. Dari Rawamangun saya naik Metromini menuju Stasiun Manggarai. Gila! Sudah jam 8. Saya masih belum sampai di Manggarai. Saya terjebak macet.

Saya menghubungi pihak Tempo untuk memberitahu keterlambatan saya. Tapi tidak bisa tersambung. Duh, Gusti.. Saya sudah jauh-jauh datang ke Jakarta. Sudah rela kehilangan pekerjaan. Masak iya saya harus gagal sebelum mencoba. Tak henti-henti mulut saya berdoa agar masih diberi kesempatan.

Sampai di Manggarai saya naik KRL tujuan Tanah Abang. Turun di Sudirman. Dari sana saya masih harus naik metromini lagi ke Bendungan Hilir. Untungnya Bendungan Hilir tak jauh dari Unika Atma Jaya. Sekitar jam 9 saya berlarian menuju Gedung Yustinus Lantai 15.

Ketika saya tiba, ada beberapa orang yang masih berada di luar. Saya mengisi daftar registrasi dan mendapat nomor urut 278. Di belakang saya masih ada orang yang baru datang rupanya. Kemudian kami semua dipersilakan masuk.

Saya ketinggalan 2 sesi soal psikotes. Tapi di akhir tes, Tempo memberi kesempatan bagi yang terlambat untuk mengikuti tes susulan. Puji syukur Tuhan.

Hasil tes diumumkan hari itu juga. Dari sekitar 300 peserta, sekitar 150 orang gugur ke tahap selanjutnya. Alhamdulillah, saya termasuk peserta yang lolos. Tes kedua adalah interview dengan redaktur yang berlangsung keesokan harinya.

Tempat interview adalah gedung Tempo lantai 5. Saya tidak kesulitan pergi ke sana karena sebelumnya sudah sering. Sebelum pergi ke lantai 5, saya menyempatkan untuk mengunjungi ruang Tempo Institute.

No comments:

Post a Comment